Halaman

Selasa, 03 April 2012

Metode Imam an-Nasai dalam Riwayat Hadis

Tiap ulama mempunyai kriteria tersendiri dan metode khusus dalam meriwayatkan hadis. Begitu juga dalam menyusun buku-bukunya. Kita akan bahas satu per satu ciri dan metode para imam hadis dalam menyusun kitab mereka. Gak perlu urut ya, yang ada saja langsung saya tuliskan. Untuk kali ini kita mulai dengan Imam an-Nasai.

Metode Imam An-Nasai dalam menyusun kitab as-Sunan-nya adalah:


1. Semua hadis yang dimuatnya hanya berkisar hadis tentang hukum saja.

2. Bab dalam bukunya diurutkan berdasarkan pembahasan (lazimnya) dalam ilmu fikih.


3. Imam an-Nasai banyak mengulang sebuah matan hadis di beberapa tempat, namun beliau menyebutkan matan hadis tersebut dengan sanad yang berbeda.

4. Imam an-Nasai suka melakukan perbandingan riwayat dan menjelaskan kualitas hadis tersebut; baik yang shahih, ataupun yang dhaif. Beliau juga menyebutkan alasan dan illat hukum.

5. Beliau melakukan penelitian mendetail tentang seorang (perawi) yang akan dia ambil hadisnya. Bahkan, beliau tidak akan mengambil riwayat seseorang yang dinilainya dhaif walaupun riwayat orang tersebut diterima oleh al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud.

6. Beliau juga membicarakan tentang kualitas perawi yang diambilnya, baik dari segi jarh maupun ta'dil. Beliau juga menjelaskan jika ada perawi dhaif yang dia sebutkan. Akan tetapi, riwayat dhaif itu tidak disebutkannya kecuali hanya sebagai perbandingan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar