Halaman

Kamis, 09 Februari 2012

المنطوق والمفهوم من الحديث النبوي


المنطوق والمفهوم من الحديث النبوي
بحث مقدم في  مادة  منهج فهم الحديث 
جمع وترتيب:
الطالب محمد صريح الخالد

تحت إشراف:
فضيلة الأستاذ الدكتور أحسن سخاء محمد

مختلف الحديث : "لبس النعل عند القبر"


{ حديث : "لبس النعل عند القبر" }
نص الحديث الأول :
حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ بَكَّارٍ حَدَّثَنَا الأَسْوَدُ بْنُ شَيْبَانَ عَنْ خَالِدِ بْنِ سُمَيْرٍ السَّدُوسِىِّ عَنْ بَشِيرِ بْنِ نَهِيكٍ عَنْ بَشِيرٍ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- وَكَانَ اسْمُهُ فِى الْجَاهِلِيَّةِ زَحْمُ بْنُ مَعْبَدٍ فَهَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « مَا اسْمُكَ ». قَالَ زَحْمٌ. قَالَ « بَلْ أَنْتَ بَشِيرٌ ». قَالَ بَيْنَمَا أَنَا أُمَاشِى رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَرَّ بِقُبُورِ الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ « لَقَدْ سَبَقَ هَؤُلاَءِ خَيْرًا كَثِيرًا ». ثَلاَثًا ثُمَّ مَرَّ بِقُبُورِ الْمُسْلِمِينَ فَقَالَ « لَقَدْ أَدْرَكَ هَؤُلاَءِ خَيْرًا كَثِيرًا ». وَحَانَتْ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَظْرَةٌ فَإِذَا رَجُلٌ يَمْشِى فِى الْقُبُورِ عَلَيْهِ نَعْلاَنِ فَقَالَ « يَا صَاحِبَ السِّبْتِيَّتَيْنِ وَيْحَكَ أَلْقِ سِبْتِيَّتَيْكَ ». فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا.[1]
نص الحديث الثاني :
ما روى البُخاريُّ [2] ومُسلمٌ [3] والّلفظ له - عن أنس بن مالك -رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلّى الله عليه وسلّم -:« إنَّ الميِّت إذا وُضِع في قَبْره، إنَّه لَيَسمع خَفْق نِعالِهم إذا انْصرفوا».

مختلف الحديث : "السكينة عند المشي إلى المسجد"


{ حديث : "السكينة عند المشي إلى المسجد" }
نص الحديث:
ما رواه البُخاري[1] ومُسلمٌ وأصحاب السُّنن عن أبي هُريرة - والّلفظ لمسلم - أنَّ رسول الله - صلّى الله عليه وسلّم - قال :" إذَا أُقِيْمَتِ الصَّلاةُ فَلا تَأْتُوهَا وَأنْتُم تَسْعُونَ وَأْتُوهَا تَمْشُونَ ،وَعَلَيْكُمُ السَّكِيْنَةُ ، فَمَاأدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا ، وَمَا فَاتَكُمْ فَأتِمُّوا".[2]
ويقابله قول الله تعالى :{ يَا أَيُّهَا الَّذِيْن آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الجُمُعَةِ فَاسْعَوا إلى ذِكْرِ اللهِ ، ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إنْ كُنْتُم تَعْلَمُون }.[3]
وجه التعارض:
أن الحديث مخالف تماما لما جاءت عليه في النص الثاني . نلاحظ أن الآية تحث على السعي إلى الصلاة ، والحديث ينهى عن السعي إلى الصلاة وعلى هذا فإن اعترض معترض ، أو استشكل أمرؤٌ فعنده ما يستند إليه ، لأجوبة العلماء وكلامهم على الحديث والآية كما سنقرأ بعد:

مختلف الحديث : " زيادة العمر في صِلَةُ الرَّحْمِ "


حديث: " زيادة العمر في صِلَةُ الرَّحْمِ "
نص الحديث:
رويتم عن النَّبيِّ - صلّى الله عليه وسلّم - أنَّه قال : " صِلَةُ الرَّحْمِ تَزِيْدُ فِي العُمْرِ"[1]

وهو في الظاهر مخالف لقوله تبارك وتعالى: {فِإذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُوُن }[2]

Merumuskan Visi, Misi dan Tujuan Pesantren


Disusun Oleh: Moh. Shorih Al Kholid
Dosen Pengampu: Prof. DR. Jaih Mubarok, MA

A. Pendahuluan
Pesantren merupakan salah satu jenis pendidikan Islam di Indonesia yang bersifat tradisional untuk mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkan sebagai pedoman hidup keseharian. Pesantren telah hidup sejak lama, bangkan telah menjangkau hampir seluruh lapisan masyarakat Muslim.
Pesantren telah diakui sebagai lembaga pendidikan yang telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada masa kolonialisme berlangsung, pesantren merupakan lembaga pendidikan agama yang sangat berjasa dalam mencerahkan dunia pendidikan. Tidak sedikit pula pemimpin bangsa yang ikut berjuang memerdekakan negara Kesatuan Republik Indonesia dan memplokramirkan kemerdekaannya, adalah alumni pesantren, atau setidak-tidaknya pernah nyantri di pesantren.
Sekarang, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan permasalahan yang bertambah kompleks, kontribusi pesantren masih terus diharapkan. Dengan tantangan dan tuntutan yang jauh berbeda, pesantren harus terus melakukan semangat terbarukan—seperti slogannya Pertamina—dengan berbagai sumbangan pemikiran maupun dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.

UAS Hari Kedua, Ilmu Mukhtalaf Hadis

Hari kedua UAS adalah mata kuliah Ilmu Mukhtalaf Hadis. Mata Kuliah yang diampu Prof. DR. Ahmad Munif Surtamaputra ini menjadi tantangan kami setelah di hari sebelumnya ada mata kuliah Kritik Matan Hadis.

Dalam soalnya, sesuai dengan "petunjuk" sebelumnya, DR. Munif memberikan tugas bagi tiap kami untuk menuliskan makalah (tanpa buka buku-laptop) tentang mukhtalaf hadis. Tak tanggung-tanggung, dua tema permasalahan hadis menjadi tugas yang harus kami selesaikan 2 jam pagi itu.

Makalah yang harus kami tuliskan pagi itu harus memenuhi syarat, antara lain:
- Bukan tugas yang telah diberikan oleh beliau sebelumnya selama masa kuliah
- Temanya berhubungan dengan hukum-hukum syariah praktis.

Manajemen dan Gaya Kepemimpinan Pesantren



Ditulis oleh : Andi Kaimuddin
  
Manajemen dan Gaya Kepemimpinan Pesantren

A.    Pendahuluan


Dunia Pesantren telah ada sejak ratusan tahun lalu, dan selama itu telah terbukti berhasil membentuk pribadi-pribadi manusia yang berahlakul karimah, baik, bermanfaat bagi masyarakat sekelilingnya, mandiri dan tidak mudah goyah dalam mengarungi kehidupan. Hal demikian tak akan tercapai kecuali dengan melaksanakan system manajemen dan administrasi yang baik. Dahulu orang belum mengenal istilah-istilah ilmu manajemen dan administrasi secara teoritis namun dalam tataran praktek sudah direalisasikan meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana.  
Seiring dengan perkembangan zaman yang sangat pesat, dunia pesantren mulai membenahi diri dengan meningkatkan kwalitas manajemen dan administrasi  agar tidak ketinggalan dan terbelakang. Dalam tulisan ini akan dipaparkan pembahasan ringkas tentang manejemen, administrasi dalam tataran kepesantrenan, serta beberapa gaya kepemimpinan dalam pesantren.