Ini dialog antara saya dengan A.M. Waskito ( Penulis buku "Bersikap Adil Kepada Wahabi" ) di dunia maya.
Said : Ustadz Abisyakir, saran saya antum baca kembali kitab-kitab ulama’ yang menjelaskan makna hadits “kullu bid’atin dhalalah”. Bagaimana mereka mendefenisikan bid’ah, misalnya al-Syafi’i, al-Baihaqi, ibnul Atsir, Ibnu Rajab al-Hanbali, al-Kirmani, al-Nawawi, Ibnu Hajar al-’Asqalani, al-Suyuthi, dan lain-lain. Jangan terpaku pada defenisi al-Syathibi. singkat saja, inilah contoh bid’ah-bid’ah dalam masalah agama ( bukan maslahah mursalah ) yang diakui oleh para ulama’ :
Said : Ustadz Abisyakir, saran saya antum baca kembali kitab-kitab ulama’ yang menjelaskan makna hadits “kullu bid’atin dhalalah”. Bagaimana mereka mendefenisikan bid’ah, misalnya al-Syafi’i, al-Baihaqi, ibnul Atsir, Ibnu Rajab al-Hanbali, al-Kirmani, al-Nawawi, Ibnu Hajar al-’Asqalani, al-Suyuthi, dan lain-lain. Jangan terpaku pada defenisi al-Syathibi. singkat saja, inilah contoh bid’ah-bid’ah dalam masalah agama ( bukan maslahah mursalah ) yang diakui oleh para ulama’ :