Proses takhrij, tak pernah lepas dari yang namanya perawi. Ya, selain untuk mengetahui kualitas perawi hais juga memastikan bahwa nama yang kita ketahui adalah orang yang dimaksud. Jangan sampai kita mengira nama "Abdullah A" ternyata adalah "Abdullah B" karena saking banyaknya nama Abdullah. Begitu pula, jangan sampai panggilan "Abu Abdurrahma A" yang kita kira ternyata adalah "Abu Abdurrahman B". Padahal kualitas dua perawi itu berbeda. Yang satu tsiqah dan yang lain dhaif, misalnya, Tentu saja ini akan memengaruhi penilaian kita terhadap sebuah hadis.
Senin, 28 Mei 2012
Kamis, 24 Mei 2012
Bocoran Soal
Guyonan seorang teman,
"Be, enak banget jadi orang Islam?" ujar sang muallaf.
"Emang kenapa, Be?" tanya temannya yang belum masuk Islam.
"Orang Islam sudah pasti masuk surga, Be?" katanya setengah berteriak.
"Kok bisa?" temannya masih penasaran.
"Gimana tidak, Be. Wong sudah dikasih bocoran pertanyaanya!!!" jawab.
Lihat aja, sebelum ditanya malaikat, orang Islam sudah dikasi tahu;
- Jika ditanya malaikat, siapa Tuhanmu? jawab Allah.
- Jika ditanya siapa Nabimu? jawab Muhammad Rasulullah.
- Jika ditanya apa agamamu? Jawab Islam agamaku.
"Enak betul kan, Be...?!!!" ujarnya sambil tertawa.
"Be, enak banget jadi orang Islam?" ujar sang muallaf.
"Emang kenapa, Be?" tanya temannya yang belum masuk Islam.
"Orang Islam sudah pasti masuk surga, Be?" katanya setengah berteriak.
"Kok bisa?" temannya masih penasaran.
"Gimana tidak, Be. Wong sudah dikasih bocoran pertanyaanya!!!" jawab.
Lihat aja, sebelum ditanya malaikat, orang Islam sudah dikasi tahu;
- Jika ditanya malaikat, siapa Tuhanmu? jawab Allah.
- Jika ditanya siapa Nabimu? jawab Muhammad Rasulullah.
- Jika ditanya apa agamamu? Jawab Islam agamaku.
"Enak betul kan, Be...?!!!" ujarnya sambil tertawa.
Langganan:
Postingan (Atom)