Rabu, 04 November 2015

Islam, Agama Teknologi dan Industri

Al-Qur'an secara tegas menegaskan bahwa cita-cita orang kafir adalah menjadikan kita (umat Islam) melupakan (baca: tidak mengerti, bodoh, terbelakang) dalam ilmu persenjataan dan industri.

ود الذين كفروا لو تغفلوا عن أسلحتكم وأمتعتكم فيميلون عليكم ميلة واحدة
An-Nisa' : 102

Nah, pertanyaannya, diskusi selama ini yang kita kembangkan, apakah menghasilkan senjatan?
Apakah menghasilkan industri?
Kan tidak sama sekali.

Yang tampak justru menghasilkan persebaran kebencian, caci maki, tuduhan sesat menyesatkan, dan pertumpahan darah.
Itulah, sebenarnya yang diharapkan oleh orang-orang kafir.

Mereka orang kafir menangkap pesan tersirat di dalam Al-Quran. Sementara kita, yang mengaku pemilik kitab suci, justru mengabaikannya.

Jadi, kalau selama ini, jika kita ribut;
- mengoreksi tuhan
- mengoreksi Nabi Muhammad
- mengkoreksi hadis
- mengkoreksi Allah

APA HASILNYA?
Bukan senjata khan?
Bukan Industri, khan?
Semuanya tidak laku dijual di pasar

Sementara, mereka orang-orang kafir membangun industri dan persenjataan.
Ada bom kimia, bom nuklir, bom atom, senjata bakteri, jaringan konspirasi berbahaya, dan bom-bom lainnya...

Sementara, kita memaklumi mereka.
Menyetujui dan menganggap tepat apa saja yang mereka punya.
Tanpa pernah berusaha untuk mengalahkan dan menyaingi mereka.

Orang kafir tidak takut akan muncul orang Islam yang pakar humanisme, pakar sosial, pakar filsafat, pakar sastra, pakar film. Sama sekali tidak mereka takuti.
Yang mereka takuti adalah apabila muncul dari Islam itu para pakar:
di Bidang Kedokteran
Persenjataan
Kimia
Fisika
Nuklir
atau Ekonomi
---
Ceramah KH (Gus) Abdul Qoyyum - Lasem
dengan berbagai penyesuaian kalimat.
Ikuti ceramah Gus Qoyyum pada acara
HAUL KH ABDUL KHOLIQ AFANDI PP Nurus Siroj Tritunggal Babat Lamongan
Ahad, 15 Nopember 2015
Waktu : setelah Isya' sampai selesai

Selasa, 02 Juni 2015

8 Muhaddits Hebat Asal Indonesia

Dalam komentarnya terhadap Kifayah Al Mustafid li ma ‘Ala min Al Asanid, Syeikh Yasin Al Fadani memperinci ke 7 ulama tersebut, diantaranya adalah:

1. Al Muhaddits As Syaikh ‘Aqib bin Hasanuddn Al Falimbani
2. Syeikh Abdush Shamad bin Abdirrahman Al Atsyi
3. Syeikh Abdul Ghani bin Shabhi Al Bimawi
4. Syeikh Mahufdz At Tarmasi
5. Syeikh Abdul Hamid Qudus
6. Sayyid Muhammad Muhktar bin Athar Al Bughuri
7. Sayyid Salim Jindan
8. Musnid Al Ashr Syeikh Yasin Al Fadani

Syeikh Yasin tidak menyebutkan bahwa dirinya adalah salah satu dari 7 ulama Nusantara yang banyak memiliki periwayatan. Namun ia menyebutkan bahwa jumlah gurunya juga sebanyak guru Syeikh Salim Jindan, yakni lebih dari 100 orang. Dan para ulama dunia Islam juga mengakui bahwa Syeikh Yasin memiliki banyak periwayatan, sebab itu ia dijuluki sebagai al musnid al ashr, yakni musnid abad ini.
Lahum Al-Faatihah

Kamis, 19 Maret 2015

Contoh Upaya Barat Menyerang Sunnah

Berbagai universitas di Inggris juga penya peran dalam upaya menyerang sunnah. Salah satunya dengan cara menghalangi kandidat doktornya dengan disertasi tertentu.

Ini yang dialami Muhammad Amin, alumni Universitas Al-Azhar Mesir. Saat mengambil program doktor di London University, Inggris (1958 M), ia mengajukan disertasi dengan judul "Kritik Buku Schacht". Namun, istilah oleh pembimbingnya.

Salah satu buku Joseph Schacht yang berbicara hadis ialah "The Origins of Muhammadan Jurisprudence".

Muhammad Amin pun pindah kampus ke Cambridge University. Demi meloloskan judul disertasinya. Namun, nasibnya 11 - 12, sami mawon, tetap ditolak.

Malah, dengan terang2an mereka bbilang "Jika kau ingin lulus, harus ganti judul yang lain, karena universitas tidak mengizinkan".

Ia pun berganti judul "Standarisasi Kritik Hadis menurut Muhadditsin."

~~~~~~~

Lihat:
# Pemikiran Modern dalam Sunnah, Dr. Abdul Majid Khon, M.Ag

Kamis, 18 Juli 2013

Tawassul, Bid'ah dan Syirik?

Ada "Statement" yang berkembang di masyarakat, bahwa orang-orang yang melakukan "Tawassul" kepada para Nabi dan Wali Allah dan memohon pertolongan kepada mereka adalah penyembah para Nabi dan Wali Allah, dan itu sama saja dengan penyembah berhala.

Bagaimana "Statement" yang berkembang di kalangan ulama Ilmu Tawhid?

Jawaban:
"Tawassul" kepada orang-orang salih dikategorikan dalam permasalahan "Ibadah". Maka perlu diadakan kajian ulang tentang masalah "Ibadah".

Kamis, 11 Juli 2013

Penjelasan Seputar Bid'ah

Defenisi Bid'ah

Bid'ah secara bahasa berarti sesuatu yang baru yang tidak ada contoh sebelumnya. Adapun bid'ah secara syara' adalah sesuatu yang baru yang tidak dikerjakan pada masa Rasulullah SAW dan tidak memiliki dalil sama sekali baik secara umum maupun secara khusus. Jadi, syarat untuk dapat disebut bid'ah ada dua, yaitu tidak dikerjakan pada masa Rasulullah SAW, dan tidak memiliki dalil sama sekali. Oleh karena itu, jika ada sesuatu yang baru ( tidak dikerjakan pada masa Rasulullah ) tetapi sesuatu itu masuk dalam kaidah umum syara', maka tidaklah disebut bid'ah.

Sebagai contoh, berjabatan tangan sesudah shalat, ini tidak dikerjakan pada masa Rasulullah, tetapi ini masuk dalam kaidah umum, yaitu disunnahkan berjabatan tangan sesama Muslim kapan saja. Imam al-Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : Siapa saja ( orang beriman ) bertemu, lalu saling berjabatan tangan, maka dosa keduanya diampuni oleh Allah sebelum mereka berpisah. Di dalam hadits kita disunnahkan untuk berjabatan tangan secara umum, tidak dibatasi oleh tempat dan waktu. Oleh karena itu, mengapa kita harus melarang sesuatu yang tidak dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, dab bahkan malah dianjurkan.