Rabu, 09 Januari 2013

Posisi Isnad > Bantahan terhadap Schacht dan Juynboll

1- 'isnad sudah berlangsung sejak masa Nabi. Hal ini membantah Schacht dan Juynboll bahwa 'isnad adalah produk abad kedua.
2- Varian 'isnad yang dimunculkan al-Nasai merupakan kelebihan kitab ini, sehingga dapat ditelusuri jalur yang paling terpercaya (ashahh).
3- Metode yang diberlakukan al-Nasai dengan memfokuskan pada persoalan yang sedang beredar waktu itu dan memposisikan hadis berdasarkan kualitasnya merupakan ciri khusus kitab ini yang bahkan tidak ditemukan dalam dua kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.

* wa al-Hamdu li Allah
Ditulis oleh: Fatihunnada Anis, MA (Kader Ulama Kemenag, Mhsw Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
 

Literarur Hadis Abad III Hijriah

a. Muwaththa', Sunan, Mushannaf, Jami' dan Musnad
Babak baru format literatur hadis pasca tadwin ditandai dengan masa tashnif, yang dapat diklasifikasikan dalam dua sistem, yaitu pertama, penulisan yang berdasarkan tema. Kedua, penulisan berdasarkan susunan nama shahabat atau tokoh tertentu. Dari sini, setidaknya terlihat lima macam kitab hadis yang memiliki karakteristik masing-masing, baik dari segi sumber, tujuan atau cakupan permasalahannya. Yaitu: muwaththa', mushannaf, sunan, jami' dan musnad.