Tiap orang berpotensi sakit. Tiap orang punya simpanan penyakit yang
mungkin membahayakannya... atau bahkan menjadikannya sebab meninggalkan alam
dunia...
Salah satu cara yang disarankan oleh Nabi Muhammad saw adalah mengonsumsi
habbah sauda’. Orang Indonesia lebih mengenalnya dengan sebutan jinten hitam. Kata
Nabi “Ia mengandung obat bagi semua penyakit, kecuali kematian.”
Saya memahami sabda Nabi Muhammad saw itu sebagai saran. Artinya, anda,
saya, kita semua, baik yang muslim atau yang muslim, disarankan beliau untuk
mengonsumsi habbah sauda’. Persoalan mau atau tidak, bukan masalah bagi beliau.
Yang nanggung sakit dan tidaknya kan kita. Bukan beliau. Tapi, kepedulian
beliau terhadap umat manusia, membuat beliau menunjukkan salah satu rahasia
terbesar di alam raya ini.
Inti ajaran yang ingin beliau sampaikan adalah kewajiban bagi seseorang
untuk berusaha. Berusaha sembuh saat sakit, berikhtiar minum obat saat
menderita, berusaha untuk mencegah datangnya sakit. Caranya macam-macam. Tak
harus dengan meminum habbah sauda, seperti yang beliau katakan. Yang jelas, sambil
menyuruh berusaha untuk sehat, Nabi juga memberitahu solusi sehatnya—salah satu
rahasianya. Konsumsi habbah sauda’ bisa menyembuhkan berbagai penyakit.
Tindakan pencegahan pun selalu lebih baik daripada pengobatan. Sedia payung
sebelum hujan. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Mujur adalah kombinasi
antara kesiapan dan datangnya peluang. Maka, mengonsumsi obat herbal semacam
sauda itu akan lebih baik dilakukan dalam keadaan sebelum kita merasa telah
sakit. Karena efek obat herbal memang untuk jangka panjang.
Yang menjadi masalah berikutnya adalah; apakah kita percaya dengan saran
tersebut atau menolaknya mentah-mentah. Kalau saya sich, yakin saja. Makanya,
saya selalu laksanakan saran Nabi kepada saya itu dengan mengonsumsinya setiap
hari. 2 butir di pagi hari dan 2 butir di sore/malam hari. Dan, alhamdulillah
selama ini saya merasa selalu sehat. [KHO]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar