Kamis, 11 Juli 2013

Hadis Keutamaan Meninggal Hari Jumat Dhaif?

Situs www.arrahma.com menurunkan artikel yang melemahkan hadits tentang keutamaan meninggal pada hari atau malam Jum'at bertepatan dengan kepergian UJE. http://www.arrahmah.com/kajian-islam/keutamaan-meninggal-pada-hari-jumat-atau-malam-jumat.html

Llalu, benarkah hadits tersebut dha'if ? Penilaian kami, hadits tersebut minimal hasan, dengan alasan:
 

 1. Inqitha' dalam sanad al-Tirmidzi yang disebabkan oleh Rabi'ah bin Saif yang tidak mendengar langsung dari Abdullah bin 'Amr telah terjawab dengan ucapan al-Tirmidzi bahwa Rabi'ah mendengarnya dari Abu 'Abdirrahman al-Hubuli dari 'Abdullah bin 'Amr, dan Abu 'Abdirrahman al-Hubuli adalah perawi yang tsiqah.
 


2. Kritik Syaikh Ahmad Muhammad Syakir, dan syaikh Syu'aib al-Arnauth terhadap jalur periwayatan Imam Ahmad bahwa Baqiyah bin al-walid seorang mudallis dan tidak menegaskan bahwa ia mendengar langsung dari Mu'awiyah bin Sa'id, terbantahkan dengan riwayat Imam Ahmad dari Ibrahim bin Abil 'Abbas bahwa Baqiyah menegaskan adanya "sama'" dari Mu'awiyah. Begitu juga riwayat al-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Kabir.
 

3. Perawi yang dianggap lemah ( Abu Qabil ) ditsiqahkan oleh banyak kritikus hadits, dan Abu Qabil bukan satu - satunya perawi yang meriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr.

*Oleh: Muhammad Said - KU Lubuk Linggau

1 komentar:

  1. Dalam banyak hal, saya masih mempercayai bahwa ruang diskusi dalam kegamaan kita akan selalu terbuka, kecuali bagi yang senang berpendapat lalu diri merasa paling benar. Terima kasih sudah memberikan opsi lain dari sebuah pembacaan dan pengetahuan agama.

    BalasHapus