Senin, 17 Desember 2012

Sekilas Biografi Imam an-Nawawi

Nama Lengkap : Yahya bin Syaraf bin Murry bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam An-Nawawi. Beliau disebut juga sebagai Abu Zakariya, padahal ia tidak mempunyai anak yang bernama Zakariya. Sebab, ia belum sempat menikah. Ia termasuk salah seorang ulama yang membujang hingga akhir hayatnya. Dan mendapatkan gelar "Muhyiddin" (orang yang menghidupkan agama), padahal ia tidak menyukai gelar ini. Dan ia memang pernah mengemukakan: "Aku tidak perbolehkan orang memberikan gelar "Muhyiddin" kepadaku." Beliau lahir pada pertengahan bulan Muharram, atau pada sepuluh pertama bulan Muharram (ada yang berpendapat demikian) pada tahun 631 H. di kota Nawa, sebuah daerah di bumi Hauran, Damaskus.

Perjalanan menuntut ilmu : Beliau diasuh dan dididik atau dibina oleh ayahnya dengan gigih, sang ayah menyuruhnya untuk menuntut ilmu sejak kecil. Hingga ia telah berhasil menghafal al-Qur-an ketika mendekati usia baligh. Beliau menghafalkan Al-Qur’an tersebut di kotanya (Nawa) yang lingkungannya tidak kondusif untuk belajar.    Setelah melihat lingkungan di Nawa yang tidak kondusif tersebut, ayahnya membawa ia pergi ke Damaskus pada tahun 649 H. Pada saat itu, usianya telah menginjak sembilan belas tahun. Dan akhirnya ia tinggal di sebuah Lembaga Pendidikan Rawahiyah. Di sana ia memulai perjalanannya menuntut ilmu. Ia tidak pernah berhenti menuntut ilmu.

Guru-gurunya :  Di bidang fiqih dan ushulnya beliau berguru pada Ishaq bin Ahmad bin ’Utsman al-Maghribi lalu al Maqdisi, Abdurrahman bin Nuh bin Muhammad al-Maqdisi ad- Dimasyqi, Sallar bin aI-Hasan al-Irbali al-Halabi ad-Dimasyqi, Umar bin Bandar bin Umar at-Taflisi asy-Syafi’i, Abdurrahman bin Ibrahim bin Dhiya’ al-Fazari, yang lebih dikenal dengan al-Farkah. Di bidang ilmu hadits beliau berguru pada Abdurrahman bin Salim bin Yahya al-Anbari, Abdul ’Aziz bin Muhammad bin Abdul Muhsin al-Anshari, Ibrahim bin ’Isa al-Muradi, Isma’il bin Abi Ishaq at-Tanukhi, Abdurrahman bin Abi Umar al-Maqdisi. Di bidang ilmu Nahwu dan bahasa, Imam an-Nawawi pernah belajar kepada Syaikh Ahmad bin Salim al-Mishri, dan juga al-’Izz al-Maliki.

Murid-muridnya : Sulaiman bin Hilal al-Ja’fari, Ahmad Ibnu Farah al-Isybili, Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dullah bin Jama’ah, ’Ala-uddin ’Ali Ibnu Ibrahim yang lebih dikenal dengan Ibnul ’Aththar, ia selalu menemaninya sampai ia dikenal dengan sebutan Mukhtashar an-Nawawi (an-Nawawi junior), Syamsuddin bin an--Naqib, dan Syamsuddin bin Ja’wan dan masih banyak yang lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar