Lahir di Nggedang, Jombang, Jawa Timur. Belajar ilmu agama di berbagai
pesantren Jawa Timur dan berangkat ke Mekkah pada 1892, dimana dia menetap,
dengan selang waktu sebentar saja, lebih dari tujuh tahun. Sambil belajar kepada
para guru Indonesia dan Arab yang paling terkemuka di sana, dia juga mengajar
orang Indonesia yang lebih muda. Sekembalinya ke tanah air, dia mengajar selama
beberapa tahun (1903-1906) di Kemuning (Kediri), dan kemudian mendirikan
pesantren sendiri di Tebuireng dekat Jombang (izin resminya dikeluarkan tahun
1906, tetapi pesantren ini konon sudah berdiri sebelumnya, menurut Akarhanaf
sudah sejak 1899). Sejak saat itu dia jarang meninggalkan Tebuireng kecuali
unduk perjalanan dagang rutin ke Surabaya.
Karena dianggap sebagai orang paling berilmu di antara ulama Jawa, Kiai Wahab Chasbullah (saudara sepupu dan juga muridnya) memerlukan parsetujuan Kiai Hasjim dan bahkan mengharapkan partisipasi aktifnya dalam pembentukan NU. Kiai Hasjim memimpin rapat pembentukan NU, dan memegang posisi Rois Aam sampai akhir hayatnya. Ketika Masyumi berdiri (1943), dia juga menjadi pimpinannya, tetapi tetap di Tebuireng dan menyerahkan pekerjaan-pekerjaan praktis kepada para wakilnya, salah seorang di antaranya adalah Wahid Hasjim, putranya sendiri.
(Gunseinkabu 1986: 435; Akarhanaf 1950; Aboebakar 1957: 61-119; Salam 1963; Soekadri, 1979/1980; Dhofier 1982: 92-9)
Karena dianggap sebagai orang paling berilmu di antara ulama Jawa, Kiai Wahab Chasbullah (saudara sepupu dan juga muridnya) memerlukan parsetujuan Kiai Hasjim dan bahkan mengharapkan partisipasi aktifnya dalam pembentukan NU. Kiai Hasjim memimpin rapat pembentukan NU, dan memegang posisi Rois Aam sampai akhir hayatnya. Ketika Masyumi berdiri (1943), dia juga menjadi pimpinannya, tetapi tetap di Tebuireng dan menyerahkan pekerjaan-pekerjaan praktis kepada para wakilnya, salah seorang di antaranya adalah Wahid Hasjim, putranya sendiri.
(Gunseinkabu 1986: 435; Akarhanaf 1950; Aboebakar 1957: 61-119; Salam 1963; Soekadri, 1979/1980; Dhofier 1982: 92-9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar