Lahir di Sokaraja, Banyumas (Jawa Tengah) sebagai putra seorang petani dan pedagang. Mendapat pendidikan di Sekolah Dasar dan beberapa pesantren. Dia menjadi guru di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan NU di Sokaraja (1937-44), dan wartawan yang bekerja untuk berbagai surat kabar harian dan mingguan. Aktif sebagai pengorganisir Anshor di Jawa Tengah bagian selatan (1938-42), konsul NU di Kedu, Purworejo (1942-49), dan komandan barisan gerilya Hizbullah di wilayah Magelang pada masa revolusi (1946-49).
Pada 1954 dia terpilih menjadi pengurus Tanfidziyah PBNU, dan sejak 1965 menjabat sebagai sekretatis jenderalnya. Selama 1960-64 menjadi pimpinan redaksi Duta Masyarakat, koran harian NU, dan 1964-67 menjadi Menteri agama. Sejak 1968 hingga 1982 dia menjadi anggLahir di Sokaraja, Banyumas (Jawa Tengah) sebagai putra seorang petani dan pedagang. Mendapat pendidikan di Sekolah Dasar dan beberapa pesantren. Dia menjadi guru di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan NU di Sokaraja (1937-44), dan wartawan yang bekerja untuk berbagai surat kabar harian dan mingguan. Aktif sebagai pengorganisir Anshor di Jawa Tengah bagian selatan (1938-42), konsul NU di Kedu, Purworejo (1942-49), dan komandan barisan gerilya Hizbullah di wilayah Magelang pada masa revolusi (1946-49).
Pada 1954 dia terpilih menjadi pengurus Tanfidziyah PBNU, dan sejak 1965 menjabat sebagai sekretatis jenderalnya. Selama 1960-64 menjadi pimpinan redaksi Duta Masyarakat, koran harian NU, dan 1964-67 menjadi Menteri agama. Sejak 1968 hingga 1982 dia menjadi anggota DPR, tetapi pada bulan Nopember 1981 dia menarik diri dari PPP. Sampai akhir hayatnya, 1986, dia tetap menjabat sebagai rektor lembaga pendidikan tinggi Islam swasta miliknya (yang pada 1964 memberikan gelar doktor honoris causa dalam bidang ushuluddin kepada Soekarno).
(Zuhri 1974, 1987; Tempo 1981 :889-90; Salam 1988:400-2).
Pada 1954 dia terpilih menjadi pengurus Tanfidziyah PBNU, dan sejak 1965 menjabat sebagai sekretatis jenderalnya. Selama 1960-64 menjadi pimpinan redaksi Duta Masyarakat, koran harian NU, dan 1964-67 menjadi Menteri agama. Sejak 1968 hingga 1982 dia menjadi anggLahir di Sokaraja, Banyumas (Jawa Tengah) sebagai putra seorang petani dan pedagang. Mendapat pendidikan di Sekolah Dasar dan beberapa pesantren. Dia menjadi guru di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan NU di Sokaraja (1937-44), dan wartawan yang bekerja untuk berbagai surat kabar harian dan mingguan. Aktif sebagai pengorganisir Anshor di Jawa Tengah bagian selatan (1938-42), konsul NU di Kedu, Purworejo (1942-49), dan komandan barisan gerilya Hizbullah di wilayah Magelang pada masa revolusi (1946-49).
Pada 1954 dia terpilih menjadi pengurus Tanfidziyah PBNU, dan sejak 1965 menjabat sebagai sekretatis jenderalnya. Selama 1960-64 menjadi pimpinan redaksi Duta Masyarakat, koran harian NU, dan 1964-67 menjadi Menteri agama. Sejak 1968 hingga 1982 dia menjadi anggota DPR, tetapi pada bulan Nopember 1981 dia menarik diri dari PPP. Sampai akhir hayatnya, 1986, dia tetap menjabat sebagai rektor lembaga pendidikan tinggi Islam swasta miliknya (yang pada 1964 memberikan gelar doktor honoris causa dalam bidang ushuluddin kepada Soekarno).
(Zuhri 1974, 1987; Tempo 1981 :889-90; Salam 1988:400-2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar